Los Angeles :Aplikasi berbagi pesan Snapchatmenolak pinangan Facebook senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 35 triliun. Ini pinangan Facebook yang kedua.
Menurut bocoran dari media Wall Street Journal, beberapa pekan lalu layanan pesan ciptaan Evan Spiegel itu sempat mau diberi mahar akuisisi US$ 1 miliar, namun ditolak. Harga US$ 1 miliar ini didasarkan atas pendanaan Snapchat sebesar US$ 800 juta pada Juni lalu. Harga lipat tiga ternyata tak juga meluluhkan pemuda 23 tahun itu.
Tentu Spiegel punya alasan kenapa menolak duit segunung itu. Konon, raksasa e-commerce Cina, Tencent Holding juga menyodorinya US$ 4 miliar.
Namun, alasan yang paling jelas adalah Spiegel belum berencana menjual perusahaan atau menggaet investasi selama setahun ke depan. Spiegel tampaknya percaya, Snapchat akan terus tumbuh. Seorang juru bicara Snapchat enggan mengomentari bocoran ini.
Snapchat fokus dalam pesan teks atau foto dalam perangkat mobile. Pesan yang dikirim akan lenyap usai beberapa detik. Layanan tidak menghasilkan pendapatan apapun, tetapi sangat populer di kalangan remaja dan dewasa. Saat ini, dalam sehari ada 350 juta pesan semacam itu.
Facebook disebut ngebet dengan Snapchat karena penggunaannya sangat aktif di perangkat mobile. Iklan dari perangkat mobile adalah sumber pendapatan Facebook. Inilah yang membedakannya dengan Instagram. Instagram, saat itu 'hanya' dibeli Facebook US$ 1 miliar.
Menurut sebuah laporan beberapa pekan lalu, di Amerika Serikat saja Snapchat saat ini memiliki sekitar 26 juta pengguna. Jumlah ini hanya sekitar setengah pengguna Instagram di AS.
No comments:
Post a Comment